SKPI Bantuan Korban Gempa Lombok.
Cari Berita

Advertisement

Masukkan iklan banner 970 X 90px di sini

SKPI Bantuan Korban Gempa Lombok.

BIMABANGKIT
Jumat, 10 Juli 2020

Foto ; Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) langsung menerjunkan bantuan ke lokasi gempa.

Media Info Bima Online - Jakarta, Gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Ahad (29/7) sekitar 06.47 Wita atau 5.47 WIB. Pusat gempa dilaporkan berada di di Lombok Timur atau tepatnya di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa TenggaraBarat. Gempa ini juga menjadi wilayah ke Bali dan Sumbawa.

Akibat gempa itu, ribuan orang menjadi korban dan 14 orang dilaporkan meninggal. Melihat kondisi itu, Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) langsung menerjunkan bantuan ke lokasi gempa.
Sekrataris Jenderal (Sekjen) SKPI, Fauzan Rachmansyah mengatakan, beberapa jam setelah gempa terjadi, SKPI langsung membuka posko dan memberikan bantuan beberapa tenda dan paket sembako kepada para korban di beberapa wilayah di Lombok. “Bantuan akan kami salurkan secara berkala,” katanya saat meninjau lokasi gempa di Lombok Timur, Ahad.
Fauzan melanjutkan, SKPI sebagai organisasi kepemudaan merasa prihatin ketika mendengar adanya bencana gempa di Pulau Lombok, dan menggerakan bantuan dari Jakarta untuk para korban. “Saya prihatin dengan keadaan para keluarga korban, semoga mereka yang ditinggalkan tabah dalam menerima ujian dari Allah ini,” imbuhnya.
Dia juga menyerukan agar seluruh elemen masyarakat memperhatikan para korban. “Sungguh terlalu jika pemimpin-pemimpin negeri ini masih bisa makan pagi enak tanpa memberikan perhatian kepada para korban gempa di Lombok,” tutur Fauzan.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada terhadap ancaman gempa susulan meskipun dengan intensitas dan magnitude yang kecil.

"Hingga saat ini (pukul 15.00) telah terjadi 133 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 SR. Karenanya kami meminta masyarakat untuk tetap waspada namun tetap tenang dan jangan panik," kata Dwikorita, dalam keterangan tertulis. (Usman).