Foto : Delian Lubis.
Pada Tahun 2015 pilkada silam, sosok Dahlan sejatinya kita posisikan sebagai ayah rakyat Desa. Seiring perjalanan waktu, beliau justeru mengecewakan anak-anak Desa disoal kebijakan publik. Tidak ada soal dgn pribadinya.
Ady Mahyudi mencoba mendaur ulang semangat nurani kolektif orang-orang Desa melalui perjuangan politik Pilkada 2020. Hasilnya, meraup ekspetasi publik yang luar biasa hampir diseluruh Desa. Dari situ gelombang arus balik orang Desa yang mendambakan perubahan mustahil bisa kita hentikan.
Pribadi Ady Mahyudi yang sederhana, terbuka dan egaliter makin memperluas eskalasi arus gerakan perubahan yang bersumber dari arus bawah. Antara kebutuhan arus bawah yang menghendaki perubahan seirama dengan kualitas watak tarung Ady Mahyudi yang tidak mudah menyerah dari operasi siasat petahana yang sejak awal bercita-cita memborong parpol untuk menghidupkan semangat oligarki yang sudah cukup lama kita tentang. Menentang oligarki berarti menentang ketidakadilan pada berbagi sektor.
Kita tidak bisa lagi melawan kemauan rakyat desa yang menghendaki perubahan. Ady Mahyudi hadir menyalakan semangat itu saudara-saudarku. Bersama haji syafru-Ady Mahyudi kita bisa mewujudkan harapan-harapan keadilan, kesejahteraan bagi semua orang Desa. (Usman).