Dompu, Lensa Post NTB - Yayasan Pendidikan Olahraga (YPO) Kamtesa Desa Madaprama Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB akan menyelenggarakan kompetisi tenis meja.
Sekretaris YPO Kamtesa, Khairuddin, S. Ag mengungkapkan event tersebut direncanakan akan dilaksanakan secara kontinyu setiap dwiwulan atau triwulan. "Tujuannya untuk mengukur sejauhmana kemampuan anak-anak binaan kita," kata Khairuddin. Dikatakannya kompetisi itu akan diikuti oleh para petenis meja binaan beberapa klub yang ada di Kabupaten Dompu.
Guru PAI di SMPN 04 Woja yang juga merupakan Ketua Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) SMP se Kabupaten Dompu ini mengatakan untuk pertama kalinya kompetisi semacam itu sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. 'Alhamdulillah cukup ramai pesertanya," ujarnya. Selanjutnya kompetisi rutin tersebut diagendakan pada akhir bulan Maret 2019 ini untuk digelar lagi. "Setelah anak-anak pulang dari seleksi Pra PON kami akan adakan kompetisi lagi," tuturnya.
Sebagai informasi, YPO Kamtesa yang berlokasi di Desa Madaprama Kecamatan Woja Kabupaten Dompu tersebut saat ini membina puluhan anak-anak dalam cabang olahraga tenis meja. Umumnya masih berstatus pelajar SD, SMP dan SMA. Setiap malam anak-anak tersebut rutin mengikuti latihan dari pelatih senior Om Good (Dahlan, SH) dan pelatih lainnya. Menariknya sang pelatih tidak memungut biaya sama sekali alias gratis di dalam melatih anak-anak tersebut.
Walhasil sejumlah atlet muda tenis meja lahir dari klub yang berada di kaki gunung Madaprama ini. Di antaranya Ikbal Prabowo, Alamsyah, dan Dedi Rafsanjani. Terakhir adalah Wulan Komalasari (siswi SDN 40 Woja) yang berhasil mendulang medali emas dan Irfan Sulistiawan meraih medali perunggu pada event Kejurnas Tenis Meja di Jakarta pada bulan November 2018 lalu. Dan belum lama ini, Irfan Sulistiawan kembali mengharumkan nama Kabupaten Dompu bahkan Provinsi NTB di ajang Jakarta Open pada 22 Februari 2019 dengan meraih medali emas. Khairuddin mengemukakan nama Kamtesa merupakan singkatan dari Kalah Menang Tetap Sabar. Artinya kalau menang tidak jumawa (angkuh, congkak,red) dan kalau kalah tidak putus asa. Anak-anak dibina agar tetap menjunjung tinggi sportifitas, tuturnya. (AMIN - TIM LENSA POST)
Sekretaris YPO Kamtesa, Khairuddin, S. Ag mengungkapkan event tersebut direncanakan akan dilaksanakan secara kontinyu setiap dwiwulan atau triwulan. "Tujuannya untuk mengukur sejauhmana kemampuan anak-anak binaan kita," kata Khairuddin. Dikatakannya kompetisi itu akan diikuti oleh para petenis meja binaan beberapa klub yang ada di Kabupaten Dompu.
Guru PAI di SMPN 04 Woja yang juga merupakan Ketua Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) SMP se Kabupaten Dompu ini mengatakan untuk pertama kalinya kompetisi semacam itu sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. 'Alhamdulillah cukup ramai pesertanya," ujarnya. Selanjutnya kompetisi rutin tersebut diagendakan pada akhir bulan Maret 2019 ini untuk digelar lagi. "Setelah anak-anak pulang dari seleksi Pra PON kami akan adakan kompetisi lagi," tuturnya.
Sebagai informasi, YPO Kamtesa yang berlokasi di Desa Madaprama Kecamatan Woja Kabupaten Dompu tersebut saat ini membina puluhan anak-anak dalam cabang olahraga tenis meja. Umumnya masih berstatus pelajar SD, SMP dan SMA. Setiap malam anak-anak tersebut rutin mengikuti latihan dari pelatih senior Om Good (Dahlan, SH) dan pelatih lainnya. Menariknya sang pelatih tidak memungut biaya sama sekali alias gratis di dalam melatih anak-anak tersebut.
Walhasil sejumlah atlet muda tenis meja lahir dari klub yang berada di kaki gunung Madaprama ini. Di antaranya Ikbal Prabowo, Alamsyah, dan Dedi Rafsanjani. Terakhir adalah Wulan Komalasari (siswi SDN 40 Woja) yang berhasil mendulang medali emas dan Irfan Sulistiawan meraih medali perunggu pada event Kejurnas Tenis Meja di Jakarta pada bulan November 2018 lalu. Dan belum lama ini, Irfan Sulistiawan kembali mengharumkan nama Kabupaten Dompu bahkan Provinsi NTB di ajang Jakarta Open pada 22 Februari 2019 dengan meraih medali emas. Khairuddin mengemukakan nama Kamtesa merupakan singkatan dari Kalah Menang Tetap Sabar. Artinya kalau menang tidak jumawa (angkuh, congkak,red) dan kalau kalah tidak putus asa. Anak-anak dibina agar tetap menjunjung tinggi sportifitas, tuturnya. (AMIN - TIM LENSA POST)